Pada alinea keempat pembukaan UUD 1945, menegaskan bahwa negara memiliki kewajiban untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentunya kehidupan penyandang tunanetra pun termasuk di dalamnya. Oleh karenanya pemerintah pun wajib memperhatikan penyelenggaraan sistem pendidikan inklusif bagi para penyandang disabilitas. Penyelenggaraan sistem pendidikan inklusif tersebut penting, agar penyandang disabilitas, khususnya tunanetra single disability dapat menempuh pendidikan di sekolah reguler dan berbaur bersama teman-temannya yang non-tunanetra. hal ini akan menjadikan seorang tunanetra memiliki pengalaman, wawasan serta pergaulan yang lebih beragam dalam perkembangan hidupnya.
Saat ini telah banyak sekolah yang menerapkan sistem pendidikan inklusif, baik di kota besar maupun di daerah. Dengan demikian, tunanetra dapat menjadikan sekolah-sekolah reguler tersebut sebagai pilihan menempuh studinya. Nah, tentunya ada hal yang perlu dipersiapkan kawan-kawan tunanetra sebelum masuk ke sekolah reguler. Apa saja, ya? mari baca informasi selengkapnya di sini!
Baca juga: Pendidikan Inklusif di Indonesia, Masihkah Ada Jauh di Atas Sana?
1. Orientasi Mobilitas
Hal pertama yang perlu kamu persiapkan ialah kemampuan orientasi mobilitas. Keterampilan ini wajib dimiliki oleh seorang tunanetra agar kamu dapat mengenali lingkungan di mana pun kamu berada. Dengan skill orientasi mobilitas, seorang tunanetra juga dapat bergerak atau bermobilitas secara aman dan mandiri menggunakan bantuan tongkat putih.
Ada pun orientasi mobilitas ini sangat penting ketika tunanetra memasuki sekolah reguler. Tentunya, seorang tunanetra harus mengenal lingkungan sekolah terlebih dahulu. Dengan mengenal lingkungan sekolah, mereka juga akan lebih mudah beraktivitas secara mandiri. Dengan demikian, kamu juga dapat mengaktualisasikan diri secara maksimal.
2. Menguasai Teknologi
Hal berikutnya yang perlu kamu persiapkan saat menempuh pendidikan di sekolah reguler adalah skill menguasai teknologi. Tak dapat dipungkiri, saat ini telah banyak sekolah yang memanfaatkan teknologi dalam kegiatan pembelajarannya, termasuk sekolah yang menerapkan sistem pendidikan inklusif. Tunanetra dapat menggunakan gawai untuk merekam atau mencatat materi yang diberikan oleh pengajar saat pembelajaran di kelas. Selain itu, tunanetra juga dapat memanfaatkan aplikasi pemindai teks untuk melakukan konversi buku cetak tinta sehingga kamu dapat membaca materi secara mandiri. Bahkan saat ini, banyak guru yang mempergunakan materi berbentuk slide powerpoint saat mengajar di kelas. Kamu dapat meminta meteri tersebut pada guru untuk dipelajari sebelum kelas berlangsung. Nah, bagaimana pun teknologi sangat membantu tunanetra dalam mendukung kegiatan belajar sehari-hari, kan!
3. Menjalin Pertemanan
Setelah tunanetra mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan meningkatkan keterampilan menguasai teknologi, ada satu hal lagi yang cukup penting untuk dilakukan, yakni menjalin pertemanan. Dengan mengenal dan menjalin pertemanan di sekolah reguler, maka kamu akan mendapatkan berbagai manfaat. Misalnya mengenal berbagai macam karakter orang, belajar membawa diri dalam pergaulan masyarakat serta memiliki pergaulan yang lebih luas. Tunanetra dapat memanfaatkan masa orientasi siswa untuk mulai mengenal teman-teman di sekolah reguler. Kamu juga dapat mengingat nama dan suara teman-teman di kelas ketika bapak atau ibu guru melakukan presensi. Mudah kan!
Baca juga: Merdeka Belajar untuk Mahasiswa Penyandang Disabilitas
Sekolah yang menerapkan sistem pendidikan inklusif merupakan pilihan terbaik bagi penyandang tunanetra single disability dalam menempuh pendidikannya. Dengan belajar di sekolah inklusi, maka seorang tunanetra dapat meningkatkan kemampuan, wawasan, serta pergaulannya. Mari terus dorong pemerintah dalam menerapkan sistem pendidikan inklusif di Indonesia, agar semakin banyak tunanetra yang mendapatkan pendidikan yang berkualitas!
Wildan Aulia
Kontributor Yogyakarta